17 Maret 2010

PATUNG Seno Gumira

Menunggu Senja
Cerita pendek ini mengisahkan tentang seorang lelaki yang menunggu kekasihnya datang pada senja hari, dengan membawa kepala iblis yang akan dibunuhnya. Tapi kekasih tak kunjung datang hingga ia menjadi batu. Karena sudah duaratus tahun ia menunggu diujung jalan, ditepi senja dan menatap dua gunung. Tapi iblis tak kan pernah mati. Patung itu tak mati ia bisa berfikir dan melihat hanya tidak bisa bergerak ataupun melirik.
Setelah duaratus tahun lamanya lelaki itu menunggu, ada pengikutnya yang sama-sama menunggu. Menunggu yang sama-sama kekasihnya akan membunuh iblis, dan menjanjikan hal yang sama. Ia akan membawa kepala iblis dan muncul diujung jalan pada waktu senja.
Itulah yang saya bisa tangkap cari cerpen Seno Gumira dari kumpulan cerpen Iblis Tak kan Pernah Mati dengan judul Patung.
Awalnya saya tidak mengerti dengan cerpen ini apakah ini roman atau kritik sosial atau mungkin kedua-duanya tergantung pembaca yang menikmatinya sebagai apapun dan juga bisa sebagai kritik agama. Tapi saya menikmati cerpen ini dengan romannya, karena bila cinta pergi maka tak akan pernah kembali. Sesorang yang telah pergi dengan menjanjikan sesuatu yang tak masuk akal maksudnya menjanjikan sesuatu yang tak akan pernah terjadi dengan contoh di cerpen ini adalah “iblis” maka ia tak akan pernah kembali.
Yang saya tangkap dari cerita ini jika dihubungkan dengan masa sekarang maksudnya dengan kejadian yang benar-benar ada pada saat ini, banyak sekali orang-orang yang pacaran jarak jauh dengan menjanjikan sejuta janji yang pada saat janji itu harus ditepati malah pergi entah kemana.
Saat membaca cerpen ini banyak sekali pertanyaan yang muncul dalam diri saya seperti, apa salah jika menunggu? Semua orang tau kalau iblis tak pernah akan bisa mati mengapa harus dibunuh dan menunggu porang yang membunuhnya? Apakah lelaki itu bodoh atau lebih bodoh wanita yang mengikuti jejaknya padahal sudah tau sejarah sang lelaki yang menjadi patung? Ataukah saya yang bodoh tidak mengerti maksud sebenarnya dalam cerpen ini? Kemungkinan ketiga adalah yang sangat mungkin.
“Lihatlah orang bodoh itu,” katanya, “ia berdiri terus disitu, menunggu kekasihnya sampai menjadi patung.”
Terkadang menjadi orang bodoh sangat menyenangkan walaupun orang tak ada yang tau apa yang sebenarnya terjadi jika memang benar-benar bodoh. Tapi saya yang menikmati roman dalam cerpen ini merasa ini adalah bentuk kesetiaan seseorang terhadap orang sudah ia cintai dan juga bentuk sebuah pengkhianatan terhadap yang sudah mencintai. Menunggu berhari-hari bahkan beratus tahun tak membuat merasa lelah dan akan terus menunggu walaupun sudah menjadi patung. Tak akan ada yang menghalangi panas, hujan, pertir serta cemooh dari berbagai orang dan tanpa meminta balas apapun hanya mengharapkan kekasihnya datang dari ujung jalan saat senja.
Dalam cerpen ini menunjukan ketulusan yang sangat tulus terhadap pasangannya. Karena iblis tak akan pernah mati maka kekasihnya pun tak akan pernah datang. Sungguh Seno Gumira membuat cerpen ini begitu sederhana namaun bermakna luas, imajinasi yang tak kan pernah mati jika saya melihat cerpen ini. Menggabungkan berbagai aspek kehidupan yangs angat melekat dalah kehidupan.
Selain sebagai roman saya juga menikmati cerpen ini sebagai kritik sosial seperti menjadi patung dan menunggu. Saya merasa ini bagian dari bagian rakyat kecil dan pemerintah. Yang terus memberikan janji yang tak pasti dan katanya kemakmuran akan datang jika suatu saat dan suatu saat itu entah kapan. Dan rakyat akan terus menunggu janji itu hingga kapan pun, setelah kemerdekaan? Setelah reformasi? Tak ada yang tau janji itu kapan datangnya.
Disisi lain saya meliat ini sebagai nilai agama jadi dalam cerpen ini mengungkapkan “iblis tak akan pernah mati” karena iblis memang tak akan pernah mati sampai kiamat datang. Betapapun godaan yang ada saat ini dan kita berusaha buat iblis itu pergi kta tak akan pernah bisa sampai hari kiamat tiba. Iblis akan selalu hidup dan merusak keimanan orang dan yang perlu kita perbaiki adalah iman kita. Dan menunggu duaratus tahun hingga kapan pun iblis tak akan pernah mati hingga kiamat datang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar